Pernah Aku Sadari
Pernah
ku sadari
Adanya
suka dalam benci
Adanya
sedih dalam senyum
Adanya
keresahan dalam canda tawa.
Tak
pernah aku ingkari semua itu
Karena
semuanya memang nyata adanya
Aku
juga tidak mengingkari.
Bahwa
meski banyak cahaya..
Masih
ada kegelapan.
Hidup silih berganti
Dari duka menjadi suka.
Dari suka menjadi duka.
Yah semua itu aku sadari.
Ketika duka, tangis menggelegar
Ketika suka, tawa yang menggema
Ketika gelap, takut mendominasi
Ketika terang, keberanian yang bertebaran
Selalu begitu.
Aku
menyadari.
Ketika
satu insan senang.
Satu
insan yang lain menangis.
Aku
juga menyadari.
Adanya
ungkapan :
“Aku
disini sedih, lalu mereka disana bahagia.”
Dan
adanya uingkapan :
“Aku
disini senang, tapi mereka di sana bersusah payah.”
Hanya
aku kah yang menyadarinya?
Atau
semuanya menyadari itu?
Jika kesadaran itu ada setiap saat
Maka semua insan akan sering
bersyukur
Semua insan akan bahagia seperlunya
Dan sedih seperlunya
Tapi sayang..
Manusia tempatnya khilaf
Akan ada lupa dalam dirinya
Termasuk lupa akan kenyataan hidup
yang silih berganti.
Tapi
biarlah
Apa
salahnya meski manusia tempat khilaf?
Itu
sifat manusiawi.
Tapi
tak pantas dijadikan alasan untuk berhenti menyadari kenyataan hidup yang silih
berganti.
Jika
lupa, ingat lagi.
Lupa
lagi, ingat lagi.
Lagi
dan lagi itulah
Yang
akan membuat kesadaran pada kenyataan hidup lebih lekat dalam memori
Kesadaran
tak hanya mempan untuk diingat
Tapi
harus diamalkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar