Hanya ingin menyalurkan hobi serta ingin berbagi, baik itu berbagi ilmu ataupun pengalaman hidup pada banyak orang:) semoga saja apa yang dibagikan ini bisa bermanfaat untuk para pembaca terutama untuk saya sendiri. Jika ada yang kesalahan dari tulisan saya, mohon bantuannya untuk bisa mengomentari. Terima kasih:) Selamat membaca! ^^

Rabu, 09 Maret 2016

Sepucuk Ungkapan Untukmu

Salam sayang ku ucap padamu.
Sosok yang memiliki mata berbinar.
Tingkahmu..
Sifatmu..
Selalu membuat aku ingin sepertimu.
Kau begitu ceria..
Sabar..
Penuh kasih sayang..
Tak aneh jika aku selalu mengingatmu lekat-lekat dalam benakku.

Setiap saat kau merangkulku.
Menuntun diriku melangkah dalam kepenatanku..
Dalam keputus asaanku..
Dalam sedih dan dukaku.
Setiap waktu kau bahagia terhadapku.
Mengiringi semangatku..
Mengiringi senang dan tawaku.

Entah terbuat dari apa hatimu.
Meski seringkali ku sakiti,
Tapi tak ada yang mempan melubangi kasih sayangmu untukku.
Meski seringkali aku sibuk sendiri..
Tapi tak satupun sikap burukku yang dapat membuatmu pergi dariku.
Yang ada hanya kasih sayangmu yang terus saja bertambah tiap waktu.
Sungguh..
Aku beruntung karena memiliki dirimu..
Iya, dirimu..
Dirimu, Ibu.
Ibu yang sangat ku sayangi..
Ibu yang membuatku senang setiap waktu.
Ibu yang selalu tertawa untuku.
Ibu yang selalu mendidikku.

Dirimu mengandungku 9 bulan lamanya.
Kau selalu tersenyum ketika aku menendang-nendang perutmu.
Kau selalu tertawa ketika sosok kecil di dalam perutmu bergerak kecil.
Kau yang mempertaruhkan nyawamu untuk lahirkan aku ke dunia.
Bahkan dirimu tidak memikirkan kondisimu, Ibu..
Kau hanya memikirkanku.

Ibu..
Tanganmu serasa sangat ajaib..
Karena selain mengurusku, kau juga mengurus rumah..
Kau juga mengurus bapak.
Banyak pekerjaan yang kau lakukan, Ibu..
Tapi kau tetap torehkan sesimpul senyuman.

Ibu..
Aku tak mampu membalas semua yang kau lakukan.
Dan aku tak akan bisa membalas semua yang kau beri.
Tapi Ibu..
Aku selalu berharap.
Aku mampu membahagiakanmu..
Aku mampu menorehkan banyak warna indah dalam hidupmu..
Iya, Ibu..
Anakmu ini selalu berharap begitu..

Ibu..
Tak ada lagi waktu yang ingin ku sia-siakan..
Kadang aku lelah ketika kau memintaku melakukan ini dan itu.
Tapi aku ingat, Bu..
Bukankah kau tak pernah lelah mengurusku hingga aku tumbuh remaja seperti ini.
Lalu pantaskah aku mengatakan "aku lelah ibu" untuk satu suruhanmu saja, Bu?

Ibu..
Maaf..
Maaf atas sikap buruk ini..
Maaf atas hati batu yang tak mampu merasakan kesdihanmu.
Maaf atas keegoisan diri ini..
Maaf, Ibu..
Maaf..

Ibu..
Ini hanya sepucuk ungkapan terima kasih untukmu.
Sepucuk ungkapan kata maaf dariku..
Dariku..

  1. Anakmu yang penuh kesalahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar