Hanya ingin menyalurkan hobi serta ingin berbagi, baik itu berbagi ilmu ataupun pengalaman hidup pada banyak orang:) semoga saja apa yang dibagikan ini bisa bermanfaat untuk para pembaca terutama untuk saya sendiri. Jika ada yang kesalahan dari tulisan saya, mohon bantuannya untuk bisa mengomentari. Terima kasih:) Selamat membaca! ^^

Sabtu, 23 April 2016

Rahasia yang Terungkap

Memori Tentangnya

Matahari berlalu.
Bersembunyi di tempat yang tidak ku tahu.
Yah, sumber cahaya dunia sedang bersembunyi.
Memberi kesempatan langit hitam untuk menyelimuti.
Bulan untuk menyinari
Serta para bintang yang membantu bulan tuk menerangi.
Lihatlah, mereka sangat indah.
Bahkan teramat indah.
Ciptaan Allah selalu membuatku takjub.
Selalu dan selalu.

Aku terdiam disini.
Di atas kursi kayu tua.
Aku tersenyum melihat bintang yang bertabur dengan indah.
Mereka menyimpan banyak kenangan antara aku dengannya.
Dengan seseorang yang kini pergi dengan sebuah rahasia.
Sebuah rahasia yang seringkali menyita pikiranku.
Rahasia yang sangat ingin ku tahu.
Rahasia tentang sebuah alasan.
Alasan mengapa ia pergi begitu saja.

Aku menyunggingkan senyum.
Merasa aneh dengan diriku sendiri.
Merasa benci, tapi tidak.
Merasa suka, juga tidak.
Ah biarlah. Sejak dulu aku anggap dia “kakak”
Tapi saat ini, mungkin tidak lagi.
Ya, mungkin.

Gadis itu menutup buku diarynya. Ia memeluknya erat. Lembar demi lembar telah terisi dengan cerita tentang “kakak”nya. Iya kakak, tepatnya seseorang yang dianggapnya kakak. Entah bagaimana, meski enam tahun telah berlalu, memori tentang kakaknya tak bisa ia lupakan. Baginya, ia adalah orang pertama yang mengajarkannya tentang bagaimana memiliki seorang kakak. Bagaimana memiliki seseorang yang selalu membantunya dalam keadaan sulit, Seorang kakak, seorang saudara.
“Dia kini telah bahagia bersama teman-teman barunya.”
Kalimat itu lagi-lagi membatin dalam diri Farah. Kalimat keramat yang membuatnya sedih beriring ikhlas yang terdalam. Baginya, kebahagiaan seseorang itu adalah kebahagiaannya juga. Setiap ia mengingat kalimat itu, ia tersenyum dari sedihnya atau mungkin menangis dari tawanya. Seringkali ia bertanya, apakah mungkin dia mencintai seseorang itu? Sehingga memori tentangnya tak pernah bisa ia lupakan. Tapi tidak, dirinya begitu keras menolak pernyataan itu. Dia menyayanginya, sebagai seorang kakak. Kakak yang pertama kali mengajarkannya tentang arti “adik” dan “kakak.” Dan juga.. karena rahasia itu. Rahasia tentang alasan seseorang itu meninggalkannya. Hm. Farah benar-benar tidak mengerti apa yang harus ia perbuat. Selama rahasia itu belum ia buka, memori tentang seseorang itu akan tetap lekat.
Farah bangkit dari duduknya. Cukup ia mengenang “kakaknya” saat ini. Dia tidak ingin lagi menangisi kakaknya. Ia tidak ingin, saat di akhirat nanti, kakaknya mendapat hukuman atas air mata yang jatuh dari mata indah Farah. Farah harus belajar ikhlas.
−•◊•−

Tidak ada komentar:

Posting Komentar