Bismillahirrahmanirrahim..
Alhamdulillah.
Hari ini aku bisa menulis lagi dengan keadaan sehat dan nyaman, Sungguh nikmat
luar biasa dari Allah Sang Khalik, karena dengan kesehatan dan kenyamanan, tanpa
kita sadari hal itu membuat kita ada dalam fase nyaman dalam mengerjakan segala
kegiatan. Pada hari ini aku ingin berbagi tentang mengeluh bahwa ia bukan cara
yang tepat hadapi masalah. Em banyak lah ya diantara kita yang acap kali
mengeluh dengan segala ujian yang kita terima, termasuk aku tentunya. Hehe. . Pas lagi mumet-mumetnya
dengan jadwal yang padat, langsung mengeluh. Padahal dengan sepadat-padatnya
jadwal itu Allah masih memberikan waktu istirahat juga. :)
Ada
banyak hal yang membuat kita lelah, bahkan sempat merasa tak tahan lagi untuk
hidup. Inilah salah satu fase 'ujian'. Ujian dari Allah untuk membuat kita naik
satu tingkatan lagi jika berhasil melaluinya.
Nah jika pada fase ini kita hadapi dengan 'mengeluh', aku yakin, yang ada bukan
jadi mulai berhasil, tapi tambah
jadi mulai gagal. Kok bisa sih ya? Ya
bisalah! Saat dalam fase ini otak kita memikirkan masalah yang sedang kita
hadapi, perasaan kita juga merasa resah, galau dengan apa yag kita hadapi. Pas
semuanya lagi ga oke, malah ditambah ga oke lagi dengan 'mengeluh'. Jelas
tambah bikin diri ga karuan, ngumpat sana sini, marah ga jelas dan sebagainya yang bisa-bisa membuat kita semakin jatuh. Terus gimana dong?
Mengeluh
itu aktifitas 'gak mensyukuri' apa yang dimiliki, terus bisa juga aktifitas
'gak nerima' apa yang terjadi. Ketika sebuah masalah kita hadapi dengan
aktifitas ini, maka gak bakal deh kita nemuin yang namanya 'solusi', yang ada
kita nambah 'emosi'. Keadaan diri yang tidak nyaman, resah, galau, otak mumet,
bisa diatasi dengan nenangin diri, bukan ngikutin emosi. Ibaratnya ketika api
berkobar, kalo ditambah api hasilnya jadi negara api. Kalo api berkobar terus
ditambah air hasilnya api bakalan padam. Ini ngebuktiin kalo air yang punya
ketenangan bisa mengalahkan api yang punya kemarahan.
Yah
emang susah sih ngadepin emosi pake ketenangan. Tapi bukannya semua masa sulit
akan berlalu selama kita berusaha dengan maksimal? Jadi ngadepin emosi dengan
ketenangan gak bakalan sulit kalo kita mau terus belajar. Caranya? Nah ini beberapa
tips yang mungkin bisa membantu proses belajar kita dalam menenangkan emosi.
1) Always give thanks to Allah
Tanpa disadari banyak nikmat yang Allah
berikan dalam hidup kita. Sampai-sampai dalam surah Ar-Rahman Allah
mengulang-ngulang firman-Nya :
"Maka
nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?"
Nikmat-nikmat
yang banyak tidak kita sadari. Nikmat sehat, nikmat merasa nyaman, nikmat waktu
luang, dan banyak nikmat lainnya. Maka dari itu, yuk perbanyak bersyukur ^^ Saat
kita tertawa, mendapat kebahagiaan, dapat melihat, dapat merasakan, dapat bergerak,
bersyukur. Di luar sana banyak
mereka yang sulit untuk tertawa, sulit untuk merasakan, sulit untuk melihat,
sulit untuk bahagia, sulit untuk bergerak. Tapi kita saat ini diberi kesehatan
dan apakah kita akan lupa dengan nikmat sehat yang Allah berikan ini.?
Banyak
diantara mereka di luar sana yang tetap tersenyum dalam keadaan sulit
sekalipun. Maka kita yang dalam keadaan bahagia harus lebih bersyukur lagi, dan
meskipun kita juga dalam masa sulit, tirulah mereka yang tetap tersenyum,
InsyaAllah, akan ada kebahagiaan yang muncul di sela-sela kesulitan itu.
Masa
iya sih? Iya, mereka buktinya, mereka yang tidak punya tempat tinggal, yang
tinggal di jalanan, mereka saling tersenyum satu sama lain, mendapat nasi
sebungkus mereka tetap berbagi, tapi mereka selalu merasa 'cukup'. Yah inilah
yang di dapat mereka yang bersyukur, ketenangan jiwa dan hati^^
2) Convinced yourself
that everything will be finished
Yah, dengan terus merasa yakin, maka
diri akan terus berusaha menggapainya. Lagi pula, sudah jelas janji Allah bahwa
Allah tidak memberikan beban yang melebihi batas kemampuan hamba-Nya, bukan? Jadi
jika ujian itu sudah terjadi, maka ujian itu pasti bisa dijalani. Hal ini dapat
membantu kita untuk menjadi lebih tenang dalam menghadapi masalah.
3) Keep Positive Thinking!
Biasanya kalo masalah numpuk, para
syaithan membisikkan banyak hal negatif biar kita tambah mumet dan tambah
emosi. Contohnya ketika gak lolos ikut ujian, pasti ada pikiran 'kok bisa sih aku ga lolos? aku udah
belajar, udah usaha. Ah! Kenapa sih Allah buat aku ga lolos? aku kan udah
pengen banget lolos ujian ini.' Ini bahaya nih, kalo udah mikir gini
biasanya ujung-ujungnya bakalan bilang 'Allah
gak adil, aku udah usaha keras tapi tetep aja gak lolos'. Waduh! Negara api
makin menjadi nih kalo gini.
Kalo lagi ngadepin masalah begitu, coba
mikirnya gini 'Aku kok ga lolos ya? pdhal aku uda usaha keras? Oh mereka yang lolos
sekarang usahanya lebih keras dibanding aku, atau mungkin Allah sudah
merencakan sesuatu yang lebih indah untuk usaha kerasku selama ini.' Pasti
lebih tenang kalo mikir gini, lebih nyaman jalanin hidup rasanya!
Contoh lain, saat kita lagi asik
ngerjain hobi terus orang tua manggil nyuruh beliin ini dan itu, pas muncul
pemikiran 'kok aku sih yang disuruh? gak
nyuruh adek/kakak aja kenapa sih? lagi pula mereka juga bisa beli sendiri kan?'.
Nah loh, jangan sampek biarin pikiran buruk ini menghuni otak kita. Kita gak
bakalan rugi bantu orang tua, dapet pahala terus buat orang tua seneng. Kenapa
gak kakak/adek? karena Allah ingin memberikan pahala kepada kita, bukan kakak/adek
kita. Katakan saja 'Alhamdulillah. Jalan memperoleh
pahala terbuka lagi.,
Dan juga jangan sampek kita ngikutin
bisikan syithan yang berusaha buat kita resah dan mengeluh. Manusia itu
diciptakan sebagai khalifah, dan manusia merupakan makhluk paling sempurna,
tentu gak mau dong kalah sama syaithan apalagi ikut bujukan liciknya. Memang
susah untuk menghadapi ini, karena manusia tempatnya khilaf dan dosa. Untuk
mengatasi ini, kita harus senantiasa ingat pada Allah dan memohon
perlindungan-Nya. Kita harus senantiasa ingin dan berusaha untuk dekat dengan
Allah dan menambah keimanan kita kepada-Nya.
Yap,
mengeluh bukan cara tang tepat hadapi masalah. Tapi ikhlas dan sabar adalah
cara yang tepat untuk menghadapi masalah. Aku juga belajar. Apa yang aku sampaikan
juga merupakan pembelajaran untukku. Gak nyangkal, emang sulit banget
ngejalaninnya. Tapi aku yakin aku bisa. Aku juga yakin, kamu yang ingin berubah
jadi lebih baik juga pasti bisa. Semoga kita bisa terus istiqomah dalam usaha
menjadi lebih baik. Aamiin. ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar